Gaya pengungkapan yang merupakan segi kemu’jizatan itu tampak jelas dalam tiga aspek :
1.Lafazh-lafazh dan susunan kata (tarkiib) yang digunakan.
Al Qur’an telah menggunakan lafazh-lafazh dan susunan kata yang amat unik. Makna yang lembut diungkapkan dengan lafazh yang lembut. Makna yang kasar diungkapkan dengan lafazh yang kasar dan seterusnya. Intinya, pemilihan lafazh disesuaikan dengan makna yang akan diungkapkan sehingga mudah dipahami secara mendalam oleh pendengarnya. Misalnya ayat yang mengungkapkan surga dilafazhkan dengan lembut dengan gaya pengungkapan yang manis sehingga membuat orang sangat merindukannya. Sebaliknya bila mengungkapkan neraka, maka lafazh yang digunakan adalah lafazh yang kasar sehingga membuat pendengarnya merinding karena sangat takutnya, dan membuat orang begitu membencinya serta terdorong kuat untuk menjauhinya.
2.Irama kata yang digunakan.
Susunan huruf dan kata-kata dalam Al Qur’an tersusun dalam irama yng khas dan unik, yang tidak pernah dijumpai dalam percakapan manusia, baik dalam syair maupun prosa.
3.Lafazh dan susunan kata yang digunakan mencakup makna yang luas dan menyeluruh.
Al Qur’an telah menggunakan lafazh yang ringkas untuk makna yang luas dan mendalam. Misalnya firman Allah SWT dalam Q.S. Al Baqarah : 179.
Contoh ful makalah bisa diambil disini gratis
1.Lafazh-lafazh dan susunan kata (tarkiib) yang digunakan.
Al Qur’an telah menggunakan lafazh-lafazh dan susunan kata yang amat unik. Makna yang lembut diungkapkan dengan lafazh yang lembut. Makna yang kasar diungkapkan dengan lafazh yang kasar dan seterusnya. Intinya, pemilihan lafazh disesuaikan dengan makna yang akan diungkapkan sehingga mudah dipahami secara mendalam oleh pendengarnya. Misalnya ayat yang mengungkapkan surga dilafazhkan dengan lembut dengan gaya pengungkapan yang manis sehingga membuat orang sangat merindukannya. Sebaliknya bila mengungkapkan neraka, maka lafazh yang digunakan adalah lafazh yang kasar sehingga membuat pendengarnya merinding karena sangat takutnya, dan membuat orang begitu membencinya serta terdorong kuat untuk menjauhinya.
2.Irama kata yang digunakan.
Susunan huruf dan kata-kata dalam Al Qur’an tersusun dalam irama yng khas dan unik, yang tidak pernah dijumpai dalam percakapan manusia, baik dalam syair maupun prosa.
3.Lafazh dan susunan kata yang digunakan mencakup makna yang luas dan menyeluruh.
Al Qur’an telah menggunakan lafazh yang ringkas untuk makna yang luas dan mendalam. Misalnya firman Allah SWT dalam Q.S. Al Baqarah : 179.
Contoh ful makalah bisa diambil disini gratis
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar